Welcome text

Senin, 29 Oktober 2012

Trip to the PTN

As I've promised before...I'll tell my roller coaster story until I got into the State University...Roller coaster, really like a roller coaster...Well, Check it out!       Aku nggak tau mau mulai darimana. Apa yang aku alami untuk mencapai salah satu impian aku, yakni masuk ke salah satu universitas negeri di Indonesia ini rasanya betul-betul perjuangan banget. Biarpun pada kenyataan lapangannya nggak begitu penuh perjuangan banget siih. Tapi aku bersyukur karenanya. Mungkin, lebih baik cerita ini dimulai dari saat SNMPTN undangan yang menyesakkan dada.
       Tingkatan terakhirku di SMA terdampar di kelas 'monster'. Demi apapun! Itu bener-bener kelas terngeri juga terapik dan terbaik yang pernah aku masuki selama SMA. Dimana sebagian besar muridnya adalah tergolong murid yang pintar tingkat dewa. Dan sampai sekarang aku nggak tahu kenapa aku bisa terdampar di kelas itu. Pertama kali, aku udah pasrah. Pasrah karena nggak bakal bisa masuk 5 atau seenggaknya 10 besar lagi kayak aku di kelas 2 SMA. Dan aku tahu satu hal, disini aku terancam. 'Terancam' nggak bakal dapat SNMPTN Undangan yang aku idam-idamkan. hiks....
       Dan mimpi buruk itu bener. Aku dapet rangking yang jauh dari perkiraanku *sebenarnya udah duga siiih...* *dan jangan tanya berapa, because it's secret :p*. Dan impian dapet SNMPTN undangan kayaknya memang harus dibuang jauh2 sampai ke negeri Jerman. And yo' know what?! Impian ku itu ternyata datang lagi jauh2 dari Jerman balik ke Indonesia. Ternyata khusus kelas uhuk 'unggulan' itu, namaku masuk jalur undangan. Sekali lagi, *ambil toak mesjid* "AKU MASUK UNDANGAAAAAN!!! ASDFGHFGDJKL!!!". Aku seneng, aku girang. Kalo lagi nggak di sekolah, pasti aku udah jingkrak-jingkrak kayak orang gila. Aku tahu, itu hanyalah sebuah undangan, yang belum tentu aku diterima atau enggak, tapi itulah awal dari segalanya yang dirasa sangat berputar-putar. Awal dimana aku seperti sebuah bola yang dilempar dan dipantulkan bolak-balik ke sana-ke sini.
       Dari situ, aku udah sibuk nyari PTN mana yang mau aku masuki dan sharing-sharing ma orang tua. Ayah nyarani aku biar masuk ke Kedokteran Hewan. Aku mikir kayaknya keren tuh. Dan aku setuju dengan usulan ayah, itung-itung berbakti pada orang tua..hehehe. Dan disitu aku sadar, kalo aku milih itu, maka impian ku sejak kelas 1 SMA untuk ngambil Hub. Internasional harus aku tinggalkan. Karena aku hanya bisa memilih satu. Jadi aku putuskan milih Kedokteran hewan dan mulai jatuh cinta pada jurusan itu.
       Ternyata, semua nggak seindah yang kita bayangkan. Panitia SNMPTN undangan mengumumkan perubahan dimana setiap kelas hanya mengundang anak yang rangking 1-12. Dan aku langsung ngerasa dunia nggak fair. Itu artinya, perjuanganku dari kelas 1 sampai 2 yang selalu dapet peingkat 10 besar *bukan sombong siih* itu sia-sia. Dan aku kesel setengah hidup sama sekolahku yang bener-bener ngasih aku harapan palsu #apasiih. Dan semua impian aku kembali lagi ke Jerman...hiiikss.....aku kesel, aku sebel, dan aku benciiiii......karena rasanyanya itu... kayak...'that should be me' :'(((. Tapi ntah dapet dorongan darimana, aku terus berdoa, semoga ada perubahan ataupun hikmah dari semua ini. Ntah itu panitianya tersadar dari alam bawah sadarnya bahwa nggak harus rangking 1-12 yang masuk undangan, atau apapun lah itu.
       Ntah memang sangat benar kalau Allah itu Maha Baik dan Adil atau dewi fortuna iseng nyantol ke aku, ternyata ada perubahan lagi. Bahwa panitia sendiri yang akan menentukan siapa-siapa aja yang mendapat jalur undangan. Ini berarti I could get that chance!!! Aku terus do'a supaya aku masuk. Ntah kenapa, jalur udangan ini terasa sangat berarti dan penting banget buat aku. Pengumuman datang dan guess what??!! Aku dipanggiiiil...aku dapet jalur undangan. Mama-Ayah, your pretty tochter got the invitation!!! Asli, saat denger namaku dipanggil dalam ruanagan media aku langsung nangis kayak anak kecil dan sujud syukur. Doaku dikabulin sama Allah dan aku seneng setengah mati. Dan impian aku travel lagi dari Jerman ke Indonesia..ehehe...aku mulai menuliskan 2 universitas yang ingin ku masuki. Kalau dipikir-pikir, aku kayaknya memang udah gilak. Padahal itu hanya undangan yang toh belum tentu aku diterima di universitas itu. tapi yah namanya ungkapan hati, aku tetep seneng dan bersyukur berulang kali. Tandanya aku bisa membuktikan kepada sekolah bahwa hasil belajar ku selama di SMA itu nggak sia-sia karena aku masuk jalur undangan.
       Selanjutnya, aku hanya perlu nunggu pengumuman sampai Mei *kalau nggak salah nginget :p*. Waktu berlalu begitu cepat yang mana aku habiskan untuk persiapan ikut ujian SNMPTN jalur tulis. Aku ikut bimbel untuk menunjang otak ku yang standar ini supaya bisa berperang saat ujian. Tapi aslinya, aku hanya setengah serius dalam mencari ilmu. Beneran deh. Kebanyakan pas bimbel itu aku cuman merhatiin tapi nggak banyak yang nyangkut di memori ku dan ditambah kalau udah siang, aku lebih milih tidur di depan tentornya sendiri *yahiyalah fajriiin...wong tempat dudukmu selalu paling depan!*, dan satu lagi, aku lebih sering jahilin dan godain bestie aku supaya ngobrol ma aku. Bener-bener perbuatan yang tak patut ditiru *stop! jangan tiru adegan ini!*.
       Kira-kira 5 hari sebelum pengumuman jalur undangan dan lulus/tidak lulus SMA, aku daftar SNMPTN tulis. Nah, disitu aku galau campur bingung. Mau milih apa aku ini? Yang pasti, aku nggak mungkin milih 2 universitas yang aku pilih saat jalur undangan. Bukan apa-apa ya. Itu semua karena aku tahu kemampuan otakku yang udah pastilah aku nggak bakal lulus di 2 universitas yang Passing Gradenya tinggi-tinggi. Karena itu, impian aku buat masuk kedokteran hewan harus aku kubur dalam-dalam di jalur tulis ini. Saat itu aku masih berharap banyak sama jalur undangan.
       Akhirnya, cita-cita lama mencuat kembali dari alam kuburnya. Hati aku kembali bilang bahwa aku harus milih jurusan Hub. Internasional. Akhirnya aku pilih jurusan itu paling pertama di Jakarta Islamic State University *biar keren...* atau UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Yang kedua aku pilih di universitas yang sama jurusan Farmasi, dan yang terkahir aku pilih Agribisnis-USU. Selesai. Setelahnya, aku kembali galau mbak-e. Gimana enggak. Pertama nih yah, aku dari IPA, nggak ngerti IPS, dan bimbel juga ngambilnya IPA, bukan IPC yang ada pelajaran IPA-IPSnya. Gimana caranya aku bisa jawab soal-soal IPS di SNMPTN nanti? Dan kedua, aku goblok banget ngambilnya Farmasi yang sangat rawan buat cewek. Dan berharap aja aku nggak lulus di situ. Masa bodohlah, itu urusan belakangan.
       Akhirnya hari itu datang, pengumuman jalur undangan. Dan paginya aku udah dinyatakan lulus SMA! Akhirnya dengan semangat 45 aku buka webnya dengan sangat yakin. Yang tanpa sadar bahwa keyakinan ku itu udah melebihi yang seharusnya. Mataku rasanya panaaaas banget ngeliatnya. Dadaku nyeseeek. Nggak usah tanyak lagi karena faktanya, aku nggak diterima di kedua universitas pilihanku. Aku langsung sok tegar di sebelah mama yang juga ikut ngeliat aku buka webnya. Disitu, mama langsung ngasih petuah, "mama selalu berdo'a yang terbaik buat adek. Mungkin memang ini bukan yang terbaik buat adek", hikss...huaaa..mamaaaaa...aku mau nangis dengernyaa. Dan yang paling aku sebel sama kakak perempuanku yang langsung teriak-teriak kegirangan karena aku nggak lulus. Dan abangku langsung ngejek, "itulah. Makanya jangan sok yakin. Jangan banyak berharap kali kau. Udah gini, hem, sedih kan, nangis", sambil ketawak kayak siluman. Aaaaa....dari situ, aku langsung sok senyum dan bilang kalo aku nggak papa. Aku sok nabahin diriku sendiri, padahal mah aku memag udah pengin nangis. Terus, aku langsung masuk kamar dan nangis deh tuh sejadi-jadinya :'((
       2 sahabat baikku lulus jalur undangan, "selamat yaaa nor-yooonk ronaldo dan Tiyoooonk" . Tinggallah aku dan sahabatku yang satu lagi sama-sama senasib. Gimana enggak? Kami sama-sama masuk jalur undangan, tapi sama-sama nggak lulus...hahaha :'D. Disitu, kami berdua sama-sama nabahin diri untuk berjuang di SNMPTN tulis yang udah di depan mata. Setelah pengumuman itu, aku mulai belajar serius. Nggak ada kata main-main lagi dalam kamus aku. Aku sadar bahwa aku itu harus ngejer impian aku yang sebenarnya. Impianku yang bukan di kedokteran hewan, melainkan hub. internasional. Dari situ, aku mati-matian ngejer ketinggalanku di pelajaran IPS. Aku pinjem buku sahabatku yang satu bimbel dan seenaknya masuk-masuk ke kelas anak IPS hanya untuk belajar dunia IPS secara 'gratisan'. Aku sadar apa yang abangku bilang bener. Aku nggak boleh terlalu banyak berharap dan yakin akan sesuatu. Karena jika hal itu nggak jadi kenyataan, akan terasa sangat menyakitkan.
       Aku juga sibuk nyari jalur lain yang bisa membuatku pokoknya masuk ke PTN, itulah misiku saat itu. Aku akan nyoba semuanya. Baik itu polmed, jalur UMB, STAN, tapi satu hal - aku nggak mau ngambil yang jalur mandiri! Aku nggak boleh terlalu yakin dan bergantung pada SNMPTN tulis. Aku udah nggak peduli jurusan mana yang akan aku jalani nanti asalkan aku masuk ke PTN, membuat orang tua ku bangga sama anak gadisnya yang bisa mendapatkan satu kursi PTN. Dan aku dipertemukan sama Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang buka pendaftaran untuk D3. Padahal waktu itu, aku daftar di dua hari terakhir pendaftaran tutup dan cap-cip-cup, aku pilih teknik sipil dan teknik komputer. Dan aku bayar pendaftaran malahan saat hari terakhirnya...hahaha..dasar anak gila. Barengan ma sahabat senasibku dan teman cowok sekolahku seperjuangan di bimbel, kami daftar ke polmed. Satu masalah besar, kami hanya punya waktu belajar 3 hari. Ku ulangi, 3 HARI!!! Astaga! Mau belajar apa dalam waktu segitu?!
       Ternyata temenku cowok ngasi soal politeknik jakarta yang berhasil diunduhnya di internet. Alhasil, sehari sebelum hari ujian, kami belajar bareng jawab soal-soalnya. Malamnya, aku bener-bener iseng ngerjain fisika semampuku. Besoknya pertempuran di polmed, aku berdo'a semoga soalnya nggak susah. Apalagi soal fisikanya tuh yaah...beeuuhh...aku bener-bener lemah di pelajaran satu itu. Aku buka soal dan langsung terkejut. Ini soalnya??! Demi apa! ahahahaa...mau tahu? Ternyata apa yang aku kerjain semalam sama semua dengan yang ada dihadapanku. Dengan enteng, aku ngerjain semua soal yang memang kebetulan hafal di dalam otakku jawabannya. Ntah apa artinya ini. Kayaknya aku memang jodoh ma Polmed.
       Then, SNMPTN tulis pun bener-bener udah di depan mata. Saat hari pengumuman ujian polmed, aku inget saat itu abangku masuk kamar dan maksain aku bangun. Dia nunjukin daftar nama yang lulus polmed ke aku yang nyawanya belum ngumpul jadi satu. Dengan ogah-ogahan, aku nyari nama aku. Aku nemui nama temen cowok yang ngasi aku soal itu. Aku langsung panik. Kok namaku nggak ada yah??? Biar gimanapun, aku masih ngarepin masuk polmed ini, yang tak lain dan tak bukan adalah karena basisnya negeri..wkwkwkw dasar otak negeri. Terakhir aku mikir, mungkin ini efek karena aku belum sholat subuh. Aku pun shalat dan berdoa semoga namaku lulus. Selanjutnya, aku mindahin datanya ke laptop dan dengan hati-hati aku nyari namaku. satu per satu dan namaku ternyata ada di urutaaaan....17 di Teknik Sipil, *ketemu nomor ganjil lagi -_-"*. Disitu aku kayak orang gilak, teriak-teriak kegirangan. Keluargaku langsung nyalamin aku. Dan sahabat senasibku juga lulus di Akuntansi, "Selamat yaaa Tia bebong sayaaaang"       Aku nyari-nyari info lagi kapan daftar ulang. Dan aku kaget, shock :O. Pendaftarannya itu sehari setelah ujian SNMPTN tulis. Dan artinya aku dihadapkan pada dua pilihan: daftar ulang atau tidak daftar ulang jika merasa udah yakin banget bakal lulus SNMPTN. Aku konsultasi sama orang tua mana baiknya. Dan jawaban ayah dan mama bener-bener bijak, "yaudah dek, daftar ulang aja. Urusan lulus nggak lulusnya di jalur SNMPTN urusan belakangan. Yang penting nyari aman aja dulu. Nanti tinggal pilih mau yang mana". Akupun daftar ulang, ngukur almamater, tes kesehatan, dan bayar ampe hampir 5 juta. Karena ini bener-bener antara hidup dan mati, man. Aku nggak mau sok yakin di ujian tulis ini mengingat sainganku itu sampe beratus ribu dan se-Indonesia pula. Terlebih, aku belajar dari pengalaman *lirik jalur undangan -_-"*. Dari situ, aku udah nggak peduli lagi sama pengumuman jalur SNMPTN tulis lagi. Masa bodohlah pokoke. Aku bilang ke mama, kalau aku lulusnya Hub. Internasional, aku ambil itu dan ninggalin polmed, tapi kalo aku lulusnya Farmasi atau Agribisnis, aku nggak akan ngambil dan tetep di Teknik Sipil Polmed.
       Tanpa sadar,beneran aku nggak nyadar, hari pengumuman tiba. Aku lebih milih agak maleman sebenarnya bukanya. Tapi abangku yang bawel maksain aku buka habis shalat maghrib. Alasannya cuman satu: dia pengen ngeliat kemampuan aku apakah bisa ngalahin dia yang dulu juga lulus snmptn. Aku mengiyakan dengan catatan dia yang buka webnya dan ngeliat pengumaman sendiri. Okke, aku tahu ini memang lebaii. Tapi aku bener-bener trauma sama jalur undangan. Takutnya karena tanganku yang buka jadi bawa sial lagi. Aku ngelirik takut-takut ke layar laptop ngeliat hasilnya. Karena hati kecil aku pengin banget yang tertulis adalah kata 'selamat', bukan 'maaf,'. Hasilnya tertulis: KHAIRIAH FAJRIN - HUB. INTERNASIONAL - UIN SYARIEF HIDAYATULLAH JAKARTA. Aku langsung teriak-teriak kegirangan dan lompat-lompat di ruang tamu "yeee!!! aku lulus!!" dan ternyata aku lulus di jurusan yang memang udah lama aku cita-citakan - Hub. Internasional. Aku langsung nyalamin ayah. Akhirnya aku bisa memberikan satu pembuktian dan membuat orang tua senang karena aku diterima di PTN.
       Waktu itu mama lagi di kampung. Terus aku bingung. Aku udah tekad pengin daftar ulang di UIN Jakarta. Yang artinya secepatnya aku akan jadi anak rantauan, jauh dari keluarga, terutama orang tua. Dan aku masih belum tahu apakah mama bisa melepasku atau enggak. Aku minta pendapat ayah. Dan alhamdulillah, ayah mendukung ku 100% untuk kuliah ke Jakarta. Lalu, akupun menelepon mama untuk mengabarkan bahwa aku keterima di Jakarta. Aku nggak tahu gimana ekspresi mama saat itu. Apakah mama setuju sama keputusan aku atau enggak. Yang aku tahu, aku pengin banget kuliah ke jakarta dan aku sangat bersyukur dan berterimakasih sama ayah yang udah mau me-support aku 100%. Karena tanpa dukungan dari ayah atau mama, aku nggak mungkin bisa kuliah ke Jakarta :')
       Ayahpun langsung memesan tiket ke Jakarta besoknya untuk keberangkatan kamis. Dan mama baru pulang ke Medan hari Selasa. Aku nyoba nanya ke mama lagi apakah mama merestui aku buat lanjut ke Jakarta. Dan aku seneng, Alhamdulillah mama juga mendukung. *makasii mama ku sayaaang :* *. Kamis datang dan untuk pertama kalinya aku berangkat ke Jakarta........
       *fleeeeeeeewwww..........*. Dan akhirnya aku nyampe Jakarta, langsung ke kampus UIN Jakarta dan daftar ulang. Terakhir, aku hanya tinggal nunggu sampai habis lebaran untuk memulai ospek dan perkuliahan. Dan memulai kehidupan baru sebagai MAHASISWI. :')))
       Bagi bloggers mungkin kisah ku ini biasa aja, nggak menarik, dan bahkan membosankan. Tapi bagiku ini adalah perjalanan yang cukup panjang dalam prosesku bisa masuk ke universitas. Dimana awalnya aku dinyatakan masuk jalur undangan - terus nggak masuk - terus masuk lagi ke jalur undangan -  sampai pada akhirnya aku nggak lulus jalur undangan. Tapi percaya atau tidak, ternyata dibalik ketidak lulusan ku di jalur undangan ada hikmahnya. Toh, aku bisa lulus di kampus yang dua-duanya berbasis negeri. Dan aku hanya tinggal memilih. Dan dibalik ini semua, aku bersyukur alhamdulillah sama Allah SWT yang udah nguji aku. Mungkin aku diuji di sini, apakah dengan aku nggak lulus SNMPTN undangan aku tetep mau berdoa pada Allah SWT dan berjuang keras. Dan aku sangat berterimakasih sama ayah yang udah support dan aku yakin juga pasti do'ain aku dan sampai rela-relain terlambat ngantor dan cuti kerja hanya untuk nganterin dan nemenin aku daftar ulang baik itu di polmed maupun di UIN Jakarta dan makasii ya mama sayaaang yang juga nyupport dan pasti do'ain aku terus mau ngabulin permintaan aku buat ikut ke Jakarta saat aku sah menjadi mahasiswi FISIP-Hub. Internasional UIN Jakarta...hehehe... "Adek sayaaaang sama mama dan ayah :**" *perhatian! ini bukanlah bentuk ke-PDan tingkat tinggi aku*. Dan terakhir, makasi buat sahabat-sahabatku dan temen-temen yang udah nyabarin aku saat nggak lulus undangan, terus memberi dukungan dalam ujian tulis, dan yang udah bersama berjuang untuk menaklukkan yang namanya SNMPTN tertulis.
       Beginilah kisahku. Diakhiri dengan buah yang manis :)
By: Fajriin.K.

I'm back :D

Helloooo bloggers......two words that I wanna say.... "I'M BAAAAAACK!!!!". Oh my God! I event have forgotten this blog, my first blog. Instead, I made a new blog :(((. But, let's take it easy. I'll erase my new blog and back to this one. And I will start to post a lil of my UNIMPORTANT life story. For your information, I've passed to the one of the State University in Jakarta. It's Jakarta Islamic State University. And I'll post my long trip how I got into the University later and ASAP, hehehe.....And here, I need to say Thank You very much and Danke Schon to my bestie, http://syefrina-kudo.blogspot.com (Tia S)who have given know me about this forgotten blog :D, Bebooooong.. "arigatōgozaimashita, sistaaaaa" - *bungkuk berulang-ulang*Well, I thought I'm speechless *lebaiiiiii*. May be that's all. Byeeeee......