Welcome text

Kamis, 15 November 2012

Id Adha Alooooone



Okke, aku tahu ini event udah lewat. Tapi aku tetep pengen aja nge-post ini. :D
Postingan kali ini adalah untuk pertama kalinya aku shalat Idul Adha sendirian. Eh, gak sendirian juga siih. Aku shalat Id Adha di tempat Om dan Tanteku di daerah Bekasi. Nah, kenapa aku bilang sendirian??? Karena untuk pertama kalinya aku ngerayain Id Adha jauh dari keluarga, terutama orang tua :'(. Beginilah nasib anak yang ngerantau. Agak sedih juga sih. Karena yang biasanya kalau lebaran itu aku shalat bareng keluarga dan yang terutama sungkeman ma Ayah dan Mama, kali ini aku nggak bisa ngelakuin hal itu. Tapi syukur deh, aku bisa ngucapin selamat Id Adha sama mama. Padahal pengen ngucapin sama Ayah juga, eeh...ternyata bapake belum pulang dari mesjid. Terus nggak bisa ngerasain masakan mama, kayak ketupat, lontong, sate dan yang utama itu rendang dan soup. Huaaa....andai ada perusahaan yang bisa ngirim secepat download dari internet, pasti aku bakalan minta ma mama buat ngirimin masakan mama. Soalnya aku kangeeeeen banget sama masakan mama. Mau siapapun yang masakin makanan kesukaan aku, kalau itu bukan masakan mama, tetep aja aku nggak sukak. Pokoknya masakan Mama itu the best. Okke...sabar menunggu aja Fajriinopus sampe liburan semester tiba :D
Sekian. Terimakasiiih


Minggu, 11 November 2012

Sometimes

Sometimes, I feel like I'm the happiest girl in the world
Sometimes, I feel like I wanna laugh out loudly forever
Sometimes, I cry and like the poorest girl in the world
Sometimes, I feel like I'm the luckiest girl in the world
Sometimes, I'm angry and couldn't control my self
Sometimes, I get bored
Sometimes, I get tired
Sometimes, I get sick and headache
Sometimes, I feel nothing
Yeah, so..this's life. try to imagine what you gonna be tomorrow and forever in your life... 

Jumat, 02 November 2012

No Title

       Nggak tahu kenapa, aku mau nulis tentang seseorang yang udah nge-inspire aku banget, orang kedua setelah orang tua aku. Dan orang ini udah nggak asing lagi di telinga kita. Dia adalah Justin Bieber, seorang penyanyi super star asal Kanada. Sedikit latar belakang tentang dia, Justin dulunya bukan dari keluarga mampu. Bisa dibilang yaaah...ekonominya rendah karena dia hanyalah anak single parents. Dia tinggal bersama ibunya yang kerja keras hanya untuk menghidupi mereka berdua. Bahkan, Justin pernah ngamen di depan umum. Nah, bagaimana seorang yang mengamen dan dari kota kecil Kanada bisa menjadi seorang super star??? Semua berawal ketika Justin ikut lomba Stratford Idol dan berhasil meraih Runner Up. Dari situ, ibu Justin, Pattie Mallette, mengunduh video menyanyi Justin ke Youtube untuk ditunjukkan ke sanak saudara. Dan ternyata, banyak pengunjung Yotube yang menyukai videonya dan meminta lagi hingga Justin mengunduh beberapa videonya lagi. Sampai pada akhirnya, Scooter Braun, manager Justin, merekrut Justin menjadi seorang penyanyi super star sampai yang bisa kita ketahui seberapa mendunianya seorang Justin Bieber.
       Dan inti dari semuanya, aku terinspirasi banget sama Justin Bieber. Secara tidak langsung, lewat quote andalannya dia udah mengajari aku untuk tidak mudah menyerah gitu aja terhadap sesuatu. Quatenya: Never Say Never. Dia berhasil membuktikan bahwa seorang yang nggak mampu seperti diapun ternyata bisa menjadi seorang super star yang nggak dipandang sebelah mata oleh orang banyak. Mungkin kalau dilihat memang jalan dia menjadi sukses itu mudah banget. Hanya upload video, ditemukan Scooter Braun, udah, jadi super star. Tapi pada kenyataannya, dia itu nggak langsung terkenal. Dia harus membuktikan talentanya pada Usher agar menjadi mentornya dan keliling Amerika Serikat hanya untuk mempromosikan albumnya. Dan itu nggak mudah. Karena dia harus memulai dari penonton yang sedikit sampai akhirnya beratus ribu orang pengin melihat konsernya. Seorang remaja 18 tahun yang pada saat itu masih sekitar 15 tahunan.
       Mungkin memang nggak ada seorangpun yang mengerti seberapa besar Justin udah menginspirasi aku. Dia yang udah buat aku harus mewujudkan impian-impian yang hanya ada di imajinasiku doang. Seperti impianku untuk bisa sekolah ke Jakarta dan sekolah ke luar negeri *amiin ya Allah*. Jujur, pertama kali aku bukan suka sama tampang seorang Justin. Awalnya aku cuman terpesona sama suaranya yang menurutku lembut tapi berenergik. Dan malah aku kira dia itu seorang cewek berumur 7 tahun. Sama seperti aku terpesona pada suara seseorang yang sekarang ada di hati aku...
       Dan gara-gara seorang Justin, aku menjadi orang yang nggak gaptek. hehehe. aku memang fansnya, seorang beliebers yang udah suka sama dia sejak Agustus 2010. Dan jujur, nggak ada artis lain manapun yang berhasil menggeser posisi Justin Bieber. Tapi, aku bukan seorang beliebers yang sangat fanatik. Aku cuma punya 2 posternya, tapi nggak pernah aku tempel. Malah masih utuh di dalam plastik. Aku nggak sempat beli bukunya yang FS2F karena kehabisan dan aku nggak bisa beli buku terbarunya yang JGS karena nggak punya uang. Aku nggak punya parfumnya. Aku nggak punya sepatu supranya. Aku nggak punya Album kaset aslinya. Aku nggak punya marchandise mengenai Justin. Aku jarang ngestalking twitter dia dan bahkan jarang ngemention ratusan atau ribuan kata ke dia hanya untuk minta difollow back olehnya. Dan bahkan sekalipun aku pengen banget nonton konsernya, aku nggak mau terlalu banyak berharap bisa nonton karena aku sadar, aku bukan orang kaya yang asal minta duit ke orang tuanya. Aku ya aku.
       Karena bagiku, nggak masalah jika sekalipun aku nggak punya semua hal di atas. Mendownload semua lagu-lagu dan MV Justin, ngeliat Justin di TV atau mendengarkannya di radio, dan tetap mendukungnya agar terus keep moving forward dan nggak ninggalin dia aja udah cukup bagi aku. Karena menurutku itulah arti Beliebers yang sebenarnya. Toh, Justin juga nggak pernah nyuruh beliebers-nya untuk memiliki semua hal itu. Dan Justin Bieber, benar-benar udah menjadi perjalanan kehidupan remaja aku :)