Ini cerita flashback ku saat pertama kali masuk ke SMA. Sekitar bulan Juli 2009, aku dinyatakan LULUS dari SMP \(´▽`)/ dan pastinya niat masuk ke SMA. Pertama, aku bingung sangat, mau masuk SMAN 13 atau SMAN *tiit*. akupun mencoba untuk melihat SMAN 13 terlebih dahulu. Kesan pertama ngeliat SMAN 13, Щ(ºДºщ), ini sekolah atau apaan? *peace. Sekolahnya luas, cuman gersangnya na'udzubillah, kayak di gurun pasir. Aku ngebayangin gimana aku musti jalan di tengah lapangan cuman buat nyampe di ujung kalo resmi jadi murid SMAN 13 ┐(´_`)┌. Tapi ntah kenapa, aku juga jatuh cinta sama sekolah ini. Sekolah yang dikelilingi sungai Amazon II dan katanya sekolah kampung-kampung dengan murid yang gak kece. Tapi, aku gak langsung ambil keputusan dulu. Gimanapun juga, aku harus adil doong. Aku putuskan untuk ngunjungi SMAN *tiit* yang emang dari awal udah ku targetkan. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ku putuskan untuk mendaftar di SMAN 13 Medan dengan nilai yang pas-pasan.
Pengumuman keluar, dan ternyata aku dinyatakan...TIDAK LULUS (╥_╥). Tapi aku gak nyerah gitu aja. Aku kembali mendaftar di jalur testing. Besoknya aku ikut testing dengan kemampuan otak yang standard. Alhamdulillah, aku lulus di urutan yang ke-18.
***
Hari Senin datang menyambut dengan mentarinya. Sejarah nenek moyang yang telah turun temurun akan ku alami pertama kali masuk SMA, yaitu MOS (Masa Orientasi Siswa). Kami diwajibkan memakai pakaian putih-hitam dan aku ditempatkan di ruang Melati. Sumpah! aku kayak orang yang paling bodoh dan dungu di situ karena kawan terdekatku di SMP pada gak masuk ke SMAN 13. Selesai upacara yang menguras keringat, aku masuk ke ruangan dan gak tahu mau duduk sama siapa :(. Sampai akhirnya aku menemukan seorang makhluk kecil, hehe...yang akhirnya mau duduk samaku. Namanya adalah Ririn Wardania-SMP Harapan Mandiri. Ririn adalah teman pertama aku yang mana akhirnya kami menjadi sahabatan sampai akhir aku SMA :*. Dia itu orangnya cerewet sekali, tapi dalam hal menuju jalan kebaikan ha-ha-ha. Beda sama aku yang awalnya sangat pendiam banget (padahal aslinya enggak). MOS berjalan selama 5 hari dengan upacara kecil setiap paginya. Kakak senior di ruangan kami yang ku ingat cuman Kak Arifin, Kak Hafiz, Kak Endang dan Kak Ziah - kakak senior yang sok galak. 5 hari berlalu dengan hari terakhir yang sangat melelahkan. Kami harus memakai berbagai macam barang-barang yang gak banget. Kami harus makek topi dari bola, pete, terung, rambutan, dan dibedakin dengan comeng. Dan kami berubah menjadi manusia a.n.e.h. Lalu, diakhir MOS masuk kakak-kakak kelas yang mempromosikan ekskul-ekskulnya.
Sebenarnya aku malas untuk yang ikut begituan, dengerin mereka promosi aja malas. Tiba-tiba, muncullah kakak kelas yang langsung menarik perhatianku. Dia itu orangnya kecil, imut, tapi gaya bicaranya sok cool, tapi juga buat aku penasaran. Siapa sih kakak kelas ini? Tanpa sadar, aku terus memperhatikannya....
To Be Continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar