Welcome text

Minggu, 20 Januari 2013

Back To Medan

       Sebenarnya ga ada niat buat nulis kisah perjalanan aku pulang ke Medan. Tapi kali ini, ada yang berbeda aja sama perjalananlku dari Jakarta hingga ke Medan. Aku balik ke Medan tanggal 17 Januari 2013. Di tiket tercatat kalo jadwal keberangkatan pesawat ku itu jam 15.00 WIB dengan nomor penerbangan JT 0202 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Berhubung karena perjalanan dari Ciputat ke Cengkareng itu jauh, aku berangkat dari asrama jam 10.00 WIB bareng teman ku yang orang Medan.
      Jadi, aku harus ke terminal Lebak Bulus dahulu untuk bisa mendapatkan Damri yang akan mengantarkan kami ke bandara. Aku memilih untuk naik ojek dari asrama karena koper yang supeeeer gedek yang aku bawa. Sementara temen aku itu, dia di anter sama temennya. Eh, tapi ujungnya aku juga yang sampe deluan ke terminal. Aku harus nunggu temen aku datang. Tapi....ternyata Damrinya datang dan langsung diisi oleh penumpang lain yang akan ke bandara juga. Di situ aku langsung panik. Hell! Gimana ga panik coba? temen aku itu belum datang-datang juga!! Sementara untuk menunggu kedatangan Damri yang selanjutnya itu butuh waktu hampir sejam lebih karena Jakarta macet akibat banjir yang melanda pusat kota Jakarta -.-v
       Temen aku lalu datang, tapi masalahnya....damrinya itu udah penuh! Kalau mau yah berdiri!!! Akhirnya aku harus mengikhlasin  damri itu dan menunggu damri selanjutnya. Satu jam kemudian, damri belum datang-datang juga. Waktu itu jam udah nunjukin pukul 11.30 WIB! berarti waktu ke bandara tinggal dua setengah jam lagi. Di saat yang bersamaan, ada bapak-bapak nawarin naik taksi dengan biaya Rp. 40.000,- nyampe bandara. Daripada ketinggalan pesawat, akhirnya aku maksain temen aku buat naik taksi aja. Kami berdua naik taksi bareng dengan seorang bapak dan ibu yang ga kami kenal.
       Ternyata masalah ngga berhenti sampe di situ aja! Di tengah jalan ke bandara, kita terjebak macet. Pertamanya kita udah masuk tol Slipi *kalogasalah* tapi kita harus putar balik karena satu hal yang sedang maraknya diberitakan di seluruh media massa di Indonesia - Banjir -. Kita putar balik keluar tol dan masuk ke tol lain *lupa*. Belum sampai di tol bandara, kita terjebak macet lagi dan harus melewati banjir yang kira-kira tingginya sampe setengah ban mobil taksi. OMG! imagine it! Jalan ke bandara aja bisa banjir?? apa kata bule' kalo melihat hal ini?! Oke, bukan bermaksud jelekin Indonesia. Tapi hal ini bisa jadi pelajaran buat pemerintah untuk bisa mengatur masalah tatanan kota Jakarta dan banjir yang terjadi hampir setiap tahunnya!
Akhirnya kita sampai juga di bandara sekitar jam 13.30 WIB dan saat itu hujan turun dnegan derasnya.wuuussss....dari taksi masuk ke bandara kita lari biar ga keujanan. Sampai di loket Lion Air, pesawat yang akan kami naikin, aku langsung nukar kode untuk mendapatkan tiket pesawat. Lalu kita berdua langsung masuk ke dalam setelah melewati pemeriksaan dan X-Ray dan langsung Check In terus lanjut ke pembayaran pajak bandara dan kembali melewati pemeriksaan dan X-Ray kedua dan terakhir masuk ke gate B2, gate keberangkatan kami.
       Di gate B2, kita nunggu sampe jam 15.00 WIB tanpa melakukan hal yang berarti. Si kawan diem aja. Lah aku? cuman makanin roti yang memang ku bawa dari asrama. Sampe jam 15.00 lebih, belum ada pengumuman keberangkatan JT 202. Aku langsuing stress, panik! What the hell it is! Ga sengaja aku mendengar bahwa pesawat kami mengalami delay sampai jam 16.00 WIB. Akibat delay, kami diberikan roti sebagai pengganjel perut, hehe. Terus kami nunggu lagi sampe jam 16.00 WIB. Dan kembali, ngga ada pemberitahuan dari pihak Lion Air. Aku kembali stress dan panik. Aku pun berdiri dan keliling ruangan, ngelihat kondisi. Di dekat pintu menuju pesawat, aku ngelihat orang-orang pada membentuk barisan dan antrian. Iseng dan penasaran, aku tanya ke petugas yang nggak jauh dari situ. Dan dengan kalemnya tu petugas bilang: "iya mbak. Itu yang keberangkatan Medan". Dalam hati aku langsung, Damn!! Shit!!! Tanpa ada pemberitahuan dari speaker bahwa udah bisa boarding pass, antrian udah terbentuk aja! Untung aku nanya, kalo enggak gimana? Kemungkinan ketinggalan pesawat itu hampir 95%! Akupun bilang makasih ke petugasnya dan memanggil temenku untuk ikutan ngantri. Untung petugasnya cakep. Kalo enggak...hehe./.ngga tau juga siiih.
       Kamipun ikutan ngantri. Nah, waktu kita udah dekat boarding pass, tiba-tiba terjadi chaos sedikit antara penumpang dan petugas. Petugas bilang bahwa dalam pesawat itu free seat, artinya bebas memilih tempat duduk. Kami, para penumpang yang tak mengertipun langsung melayangkan protes karena petugas Lion Air seenaknya mengatakan free seat. Hah! Belum tahu petugas ini kalo mereka berhadapan sama orang batak! ha ha! Melewati boarding pass, kita langsung masuk pesawat dan nyari tempat duduk yang kosong. Aku dan temanku duduk terpisah. Aku dapet tempat kosong di seat 6B, di tengah. Di sebelahku kanan ku duduk cewek yang emm..cukup cantiklah. Dia lumayan ramah dan ternyata udah masuk semester akhir dari Solo. Sementara di sebelah kiriku ada ibu-ibu. Mereka berdua berasal dari penerbangan yang berbeda karena akibat cuaca, banyak penerbangan didelay dan beberapa nomor penerbangan digabung.
       Ga berapa lama saat menunggu pesawat take off, tiba-tiba ada bapak dan isterinya yang protes pada pihak Lion Air akibat free seat. Ternyata tempat yang aku duduki adalah milik dia dan isterinya. Saat itu, aku langsung ngerasa was-was dan nggak enak sama si bapak. Tapi kasihan juga sama pihak Lion Air. Mungkin juga mereka ngga bakal nyangka bahwa akan terjadi insiden seperti ini. Setelah tampak puas, si bapak akhirnya ngalah. Akupun bernapas cukup lega. Akhirnya pesawat take off sekitar jam tengah lima dan alhamdulillah sampai dengan selamat tepat jam 06.26 sore. Angka yang cukup unik -> 626. ha ha
       Well done, sekian cerita saat aku balik dari Jakarta ke Medan Bloggers! Thank youuu for reading!!! :)(:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar